Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Soreang Kabupaten Bandung
DOI:
https://doi.org/10.36051/jiki.v14i2.143Keywords:
LBW, Pregnancy Distance, Parity, Comorbidities, AgeAbstract
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, telah menyumbang sekitar 34% kematian bayi di Indonesia. Faktor resiko terjadinya BBLR adalah usia ibu saat hamil, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, usia kehamilan, paritas, jumlah anak dan penyakit penyerta. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis factor yang berhubungan dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah di RSUD Soreang Bandung. Metoda penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan tehnik pengambilan sampel accidental sampling, jumlah sampel sebanyak 41 orang dengan kriteria inklusi adalah pasien yang melahirkan di RSUD Soreang. Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada pasien yang melahirkan di RSUD Soreang Kabupaten Bandung. Analisis data dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara usia ibu (p-value 0,000), tingkat pendidikan (p-value 0,014), pekerjaan (p-value 0,001), penghasilan (p-value 0,021), usia kehamilan (p-value 0,000), paritas (p-value 0,014), jumlah anak (p-value 0,021) dan ada hubungan penyakit penyerta (p-value 0,000) dengan kejadian BBLR. Responden yang melahirkan hampir pada umumnya berasal dari pedesaan dengan latar belakang pendidikan rendah dan masih ada budaya nikah diusia muda, oleh karena itu pihak rumah sakit terutama bagian promosi kesehatan, perawat dan bidan pelaksana diharapkan untuk meningkatkan kegiatan skrining dan deteksi dini penyakit penyerta pada ibu hamil serta memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang factor-kator yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah.
References
Bappenas. 2020. Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). [Accessed 25 Februari 2020]. Available at: www.sdgs.bappenas.go.id
Baker, Tower. 2005. Fetal Growth, Intrauterine Growth Restriction and Small for Gestational Age Babies. Roberton’s Textbook of Neonatology, Four Edition, Edited: Jannet M. Rennie, Elsevier Churchill Livingstone.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2017. Profil Kesehatan 2017. Dinkes Provinsi Jabar: Bandung. [Accessed 25 Februari 2020]. Available at: www.diskes.jabarprov.go.id
Dinkes Kabupaten Bandung, 2015. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015. Dinkes Kabupaten Bandung: Bandung.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2018. Kemenkes RI: Jakarta. [Accessed 25 Februari 2020]. Available at: www.kemkes.go.id
Krauss et.al. 2014. Maternal Age and Risk of Labor and Delivery Complications. Maternal and Child Health Jurnal.
Manuaba I. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. EGC: Jakarta.
Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.
Proverawati, A. 2010. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Nuha Medika: Yogyakarta.
Sulistyorini, D. 2015. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR di Puskesmas Pedesaan Kabupaten Banjarnegara tahun 2014. Medsains. 1(1).
WHO. 2010. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir: Panduan untuk
Dokter, Perawat & Bidan. EGC: Jakarta
Wong, et al. 2012. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. EGC: Jakarta.