Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Premenstruasi Sindrom pada Mahasiswa DIV Bidan Pendidik Universitas Respati Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.36051/jiki.v14i2.135Keywords:
pre-menstrual syndrome, college studentAbstract
Pre-menstruasi sindrom diperkirakan terjadi pada 7-14 hari sebelum datang menstruasi. Stres merupakan salah satu faktor terjadinya pre-menstruasi sindrom yang mengakibatkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Tingginya tingkat stres yang terjadi mengakibatkan banyaknya mahasiswa mengalami kejadian pre-menstruasi sindrom. Bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kejadian pre-menstruasi sindrom pada mahasiswa DIV Bidan Pendidik di Universitas Respati Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional pada 181 responden dengan teknik total sampling. Instrumenst penelitian menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS) dan Shortened Premenstrual Assesment Form (SPAF). Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat stres, 65 (35,9%) responden paling banyak mengalami stres normal. Sebagian besar responden mengalamai pre-menstruasi sindrom sebanyak 107 (59,1%) responden. Analisis uji kolerasi Spearman Rank dengan p-value 0,026<0,05 dengan kofisien korelasi -0,165. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kejadian pre-menstruasi sindrom pada mahasiswa DIV Bidan Pendidik Universitas Respati Yogyakarta
References
Rosald CB dan Kowalski MT. (2012). Buku Ajar Keperwatan Dasar. Edisi 10. EGC:Jakarta
Khalatbari J dan Salimynezhad S. (2013). The effect of relaxation on premenstrual syndrome in dormitory students of azad tonekabon university of Iran. Procedia-Social and Behavioral Sciences. Volume 84, 9 July 2013, Pages 1580-1584.
Andiarna F. (2018). Korelasi tingkat stres dengan kejadian sindrom premenstruasi pada mahasiswi. Jounal of Health Science and Prevention, Vol 2(1), April 2018
Gnanasambathan S dan Datta S.(2019). Premesntrual synd-rome. Obstetrics, Gyn¬eacolo¬gy & Repro¬ductive Medicine. Volume 29, Issue 10, October 2019, Pages 281-285
Moreno. (2016). Premenstrual Syndrome. http://emedicine.-medscape.-com/¬article¬/.
Suparman E. (2011). Premenstrual Syndrome. Jakarta : EGC
Hidayat AAA. (2013). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Faiqah S. (2015). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pre Menstrual Syndrome Pada Mahasiswa Tk II Semester III Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram. http://poltekkes-mataram.ac.id
Prabowo EA, Meida RM dan Sholehudin M. (2013). Hubungan Tingkat Stres Dengan Derajat Keparahan Sindrom Pramenstruasi. https://qjurnal.id/jurnal/paper
Sukadiyanto. (2010). Stres dan Cara Menguranginya. Februari 2010, Th. XXIX, No.1. http://eprints.uny.ac.id
Wangsa, Teguh.(2009). Stres dan Depresi. Yogyakarta: Tugu Publisher
Fatimah A, Prabandari YS, Emilia O. (2016). Stres dan kejadian premenstrual syndrome pada mahasiswa di asrama sekolah. BKM Journal of Community Medicine and Public Health. Volume 32 Nomor 1, Hal 7-12
Andrew G. (Editor). (2009). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. (Edisi 2). Jakarta : EGC.
Sukadiyanto. (2010). Stres dan Cara Menguranginya. Februari 2010, Th. XXIX, No.1. http://eprints.uny.ac.id
Adityarini GACS dan Purnawati S. (2013). Hubungan stres psikologis terhadap prevalensi Sindrom Pramenstruasi (PMS) pada mahasiswi semester I program studi pendidikan dokter fakultas kedokteran Universitas Udayana. Skripsi. http://erepo.unud.ac.id.
Ramadani M. (2013). Premenstrual Syndrome (PMS). Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 7, No 1 (2012). http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article.
UMMC. (2012). Premenstrual Syndrome. Online. http://www.-umm.edu/health/medical/reports/articles/premenstrualsyndrome
Kurnia dan Hapsari D. (2016). Hubungan Tingkat Stres dengan Tingkat Premenstruasi Syndrome (PMS) pada Siswi SMK Cokroaminoto 1 Surakarta. Skripsi. http://eprints.uns.ac.id.
Ryu A, dan Kim TH. (2015). Premenstrual syndrome: A mini review. Maturitas, 82(4), 436–440. doi:10.¬1016¬/j.maturitas.-20¬15¬.08.010