HUBUNGAN PEMILIHAN WAKTU OLAHRAGA ZUMBA DENGAN PENURUNAN BERAT BADAN DI PUSAT KEBUGARAN KOTA BANDUNG

Authors

  • Rizky Amalia

DOI:

https://doi.org/10.36051/jiki.v12i2.42

Abstract

Zumba adalah olahraga yang menggabungkan antara tarian salsa dan gerakan tari Latin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemilihan waktu olahraga zumba dengan penurunan berat badan di pusat kebugaran Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional yang dilakukan pada bulan mei, juni dan juli tahun 2018. Sebanyak 76 responden yang ikut serta dalam penelitian ini berasal dari 3 pusat kebugaran di Kota Bandung. Pemilihan waktu olahraga zumba diukur dengan mengggunakan kuisioner. Pengukuran berat badan diukur menggunakan kuisioner dan timbangan berat badan digital. Data di analisis menggunakan Uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan < 0,05. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan penurunan berat badan dengan asupan energi (r=0.000; p=0.05), ada hubungan penurunan berat badan dengan tingkat aktifitas fisik (r=0.001; p=0.05) dan ada hubungan pemilihan waktu olahraga zumba dengan penurunan berat badan (r=0.000; p=0.05). Olahraga zumba pada pagi hari dapat membuat penurunan berat badan lebih optimal. Olahraga Zumba sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Kata kunci: zumba, pemilihan waktu olahraga, penurunan berat badan

References

Allo Limbong, W. Y. (2017). Pembentukan Asam Laktat. https://kupdf.com/download/pembentukan-asam-laktat_5a3762c3e2b6f5d33ed010f9_pdf. diperoleh: 13 Mei 2018.

Almatsier, S. (2006). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Dinata, A.R. (2015). Pengaruh Senam Aerobic Di Pagi Hari Dan Malam Hari Terhadap Kadar Vo2 Max. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

http://eprints.ums.ac.id/39624/18/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf. diperoleh: 10 April 2018.

Ganong, W.F. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Gibson, R. S. (2005). Principles of Nutritional Assessment. New York: Oxford University Press.

Hakama, A. (2013). Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Antara Siswa Sekolah Pagi Dengan Sekolah Siang. Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan. Vol. 1(2), 280 – 285.

Hernawati. (2011). Produksi Asam Laktat Pada Exercise Aerobik Dan Anaerobik. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Kusumaningtyas D. N. (2011). Pengaruh latihan aerobik intensitas ringan dan sedang terhadap penurunan presentase lemak badan. Surakarta: Universitas Muhammadyah.

Munawwarah M. (2011). Penambahan Pelatihan Kekuatan Otot Pada Pelatihan Interval Menurunkan Trigliserida Mahasiswi Gemuk Universitas Esa Unggul. Jurnal Fisioterapi. Vol 11. No 1

Porcari, J P. dkk. (2012). ZUMBA: Is the “fitness-party†a good workout?. Journal of Sports Science and Medicine. Vol. 11, 357-358.

Rismayanti C. 2015. Sistem Energi Dan Kebutuhan Zat Gizi Yang Diperlukan Untuk Peningkatan Prestasi Atlet. Jurnal UNY. Vol 3. No 4.

Supriyanto, A. (2010). Obesitas, Faktor Penyebab dan Bentuk-bentuk Terapinya. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132300163/penelitian/OBESITAS,+faktor+penyebab+dan+bentuk-bentuk+terapinya.pdf. diperoleh 25 april 2018.

Wildman, R. E.C. & Miller, B S. (2004). Sport and Fitness Nutrition. United States of America: Thomson Learning, Inc.

Youngstedt S. (2008). Sleep, Health and Society: From Aetiology to Public Health. New York: Oxford University Press.

Downloads

Published

27-01-2019

How to Cite

Amalia, R. (2019). HUBUNGAN PEMILIHAN WAKTU OLAHRAGA ZUMBA DENGAN PENURUNAN BERAT BADAN DI PUSAT KEBUGARAN KOTA BANDUNG. Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel, 12(2), 9–16. https://doi.org/10.36051/jiki.v12i2.42