Penerapan Pola Pemberian Makan terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Prasekolah

Authors

  • Dwi Hastuti STIKES A.YANI

DOI:

https://doi.org/10.36051/jiki.v15i2.163

Keywords:

pola pemberian makan, stunting, prasekolah

Abstract

Stunting pada anak terjadi akibat dari asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pola pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Prevalensi stunting di kota cimahi sebanyak 9,06%, sedangkan di puskesmas citeureup sebanyak 19,49%.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada anak prasekolah di wilayah kerja puskesmas citeureup.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 91 responden ibu dan anak yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data melalui analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi dan analisis bivariat untuk melihat hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting.dengan menggunakan Spearman’s rho.

Hasil uji statistik menggunakan spearman’s rho diperoleh derajat signifikansi sebesar p value = 0,000 dengan menetapkan derajat signifikansi ɑ≤0,05 yang berarti Ha diterima. Hasil analisis tersebut menunjukkan adanya hubungan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting.

Disarankan masyarakat agar dapat meningkatkan pengetahuannya tentang pola pemberian makan yang tepat, agar kejadian stunting dapat dicegah.

References

Almatsier, S., Soetardjo, S., & Soekatri, M. (2017). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Amaranggani, P. P. A. (2018). Hubungan Kejadian Stunting Dengan Perkembangan Sosial Emosional Anak Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman. Hubungan Kejadian Stunting Dengan Perkembangan Sosial Emosional Anak Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman.

Aulady, M. A. (2013). Gambaran Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kegagalan Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Diwilayah Kerja Puskesmas Pattingalloang Kec. Ujung Tanah Kota Makassar. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Cerdasari, C., Helmyati, S., & Julia, M. (2017). Tekanan untuk makan dengan kejadian picky eater pada anak usia 2-3 tahun. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 13(4), 170. https://doi.org/10.22146/ijcn.24169

Darunnajah. (2012, Maret 1). Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah. Diambil kembali dari Pondok Pesantren Darunnajah: https://darunnajah.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-usia-pra-sekolah/

Dewi, J. M. (2017). Persepsi Masyarakat Desa Air Dingin Kecamatan Simeulue Timur Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Gizi Balita Sebagai referensi Mata Kuliah Gizi dan Kesehatan.

Emiliza, T. (2019). Konsep Psikososial Menurut Teori Erik H.Erikson Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Tinjauan Pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah Dan Tadris: IAIN Bengkullu. Skripsi.

Fadilah, H. (2019, Agustus 19). Dampak Stunting Terhadap Tumbuh Kembang Anak. Diambil kembali dari Radio Republik Indonesia: http://rri.co.id/madiun/post/berita/709884/daerah/bahaya_dampak_stunting_terhadap_tumbuh_kembang_anak.html

Faradilah, I. (2019). Hubungan Kejadian Stunting Dengan Frekuensi dan Durasi Penyakit Diare dan Ispa Pada Anak Usia Toodler.

Fikawati, D. S., Syafiq, A., & Veratamala, A. (2017). Gizi Anak dan Remaja. Depok: RajaGrafindo Persada.

Fudoli, A. F. (2019). Hubungan Perilaku Makan Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Preschool di Wilayah Kerja Puskesmas Purwasari Desa Tamelang Kota Karawang. Cimahi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi.

Helmayati, S. (2019). Stunting Permasalahan dan Tantangannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ihsaniah, H. I. (2019). Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Meniup Balon Terhadap Intensitas Nyeri Anak Prasekolah Pasca Bedah Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Lampung: Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.

Ika, L., & Ariati, P. (2019). Faktor-faktor Resiko PenyebabTerjadinya Stunting Pada Balita Usia 23-59 Bulan Risk Factors Causes Toddlers Aged 23-59 Months. VI(1), 28–37.

Jannah, M. (2015). Tugas-Tugas Perkembangan Pada Usia Kanak-Kanak. Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies, 1(2), 87–98. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2010.05.022

Kemenkes. (2018). Situasi Balita Pendek Stunting di Indonesia. Jakarta: Kemenkes.

Kurniasari, M. D. (2019). Kolaborasi Perawat dan Ahli Gizi di Posyandu Balita Puskesmas Jekat, Kabupaten Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 10(1), 123–129.

Kurniawaty, S. (2018). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kebiasaan Makan Anak Usia Pra Sekolah (4-6 tahun) di TK Al-amanah Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tanggerang. 10(1), 15–24.

Lestari, I. D. (2012). Upaya pembiasaan mengkonsumsi makanan sehat melalui variasi kudapan sehat pada anak kelas kecil di Playgroup Milas. Skripsi Program Studi Teknik Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.

Maharani, L. (2014). Perkembangan Moral Pada Anak. KONSELI: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 01(2), 93–98.

Mu’min, S. A. (2013). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. 6(1), 89–99.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Kesehatan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Novianto, H. (2019, 04 05). Angka stunting turun, tapi belum standar WHO. Dipetik 02 2019, 21, dari Beritagar: https://beritagar.id/artikel/berita/angka-stunting-turun-tapi-belum-standar-who

Nurjanah, M. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cigugur Tengah. Cimahi: Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi.

Nursalam, R. &. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Keperawatan dan Bidan). Jakarta: Salemba Medika.

Olii, R. E. P. (2019). Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Minggir Kabupaten Sleman. Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Minggir Kabupaten Sleman.

Paramashanti, B. A. (2019). Gizi Bagi Ibu dan Anak. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Par'i, H. M. (2016). Penlaian Status Gizi Dilengkapi Proses Asuhan Gizi Terstandar. Jakarta: EGC.

Prakhasita, R. C. (2018). Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Wilayah Keja puskesmas Tembak Wedi Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga Surabaya.

Prihatini, D. A. (2019, Oktober 21). Jenis Keterlambatan PerkembanganAnak Kognitif, Motorik, Emosional. Diambil kembali dari tirto: https://tirto.id/jenis-keterlambatan-perkembangan-anak-kognitif-motorik-emosional-ej7M

Probosiwi, H., Huriyati, E., & Ismail, D. (2017). Stunting dan perkembangan anak usia 12-60 bulan di Kalasan. Berita Kedokteran Masyarakat, 33(11), 559. https://doi.org/10.22146/bkm.26550

Purwani, E. (2013). Pola Pemberian Makan Dengan Status Gizi Anak Usia 1 Sampai 5 Tahun Di Kabunan Taman Pemalang. Jurnal Keperawatan Anak, 1(1), 30–36. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=98477&val=5091

Riyanto, A. (2011). Pengolahan dan Analisa Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Rohman, I. (2018). Hubungan Parsitipasi Ayah Dengan Praktik Dalam Pemberian Makan balita (Jenis, Jumlah, Jadwal). Universitas Airlangga Surabaya: Surabaya.

Sambo, M., Ciuantasari, F., & Maria, G. (2020). Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar Al Hidayah Terpadu Medan Tembung. Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Pada Usia Prasekolah, 11. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.316

Sibarani, M. (2019). Hubungan Asupan Zinc dan Zat Besi Dengan Kejadian Stunting di SD Negeri 054901 Sidomulyo Stabat Kabupaten Langat. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Soetjiningsih. (2014). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Sriyanti, L. (2014). PSIKOLOGI ANAK Mengenal Autis hingga Hiperaktif (p. 104).

Subarkah, T. (2016). Pola Pemberian Makan terhadap Peningkatan Status Gizi pada Anak Usia 1 – 3 Tahun ( Feeding Pattern Toward the Increasing of Nutritional Status in Children Aged 1 – 3 Years ). Jurnal INJEC, Vol.1 No 2, 146–154. https://doi.org/10.24990/injec.v1i2.120

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. W. (2014). Metode Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Gava Media.

Sulistyoningsih, V. W. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Jogjakarta: Graha Ilmu.

Supariasa, I. D., Bachyar, B., & Ibnu, F. (2014). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Susilawati, D. (2018, Oktober 08). Beragam Masalah Yang Menimpa Picky Eater. Dipetik Maret 11, 2019, dari Republika.co.id: https://republika.co.id/berita/pgda0z328/gaya-hidup/info-sehat/18/10/08/pg97b4349-beragam-masalah-yang-menimpa-anak-picky-eater

Susilowati, & Kuspriyanto. (2016). Gizi dalam Daur Ulang Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.

Widanti, Y. A. (2017). Prevalensi, Faktor Risiko, dan Dampak Stunting pada Anak Usia Sekolah. Prevalensi, Faktor Risiko, Dan Dampak Stunting Pada Anak Usia Sekolah, 1(18), 23–28.

Widyaningsih, N. N., Kusnandar, K., & Anantanyu, S. (2018). Keragaman pangan, pola asuh makan dan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 7(1), 22–29. https://doi.org/10.14710/jgi.7.1.22-29

Yati, D. Y. (2018). Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Stunting Pada Balita Usia 36- 59 Bulan Di Desa Mulo Dan Wunung Di Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari I. 1–14.

Published

03-02-2022

How to Cite

Hastuti, D. (2022). Penerapan Pola Pemberian Makan terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Prasekolah. Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel, 15(2), 110–118. https://doi.org/10.36051/jiki.v15i2.163