Literature Review: Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pekerja di Sektor Manufaktur

Authors

  • Siwi Kurnia Saraswati Diponegoro University
  • Siswi Jayanti Diponegoro University
  • Ida Wahyuni Diponegoro University

DOI:

https://doi.org/10.36051/jiki.v15i1.155

Keywords:

Carpal Tunnel Syndrome, manufaktur, faktor risiko

Abstract

Pekerja industri manufaktur sering bekerja dengan menggunakan alat-alat produksi yang menimbulkan getaran atau bekerja secara manual dengan gerakan tangan yang berulang. Getaran alat kerja dan atau gerakan tangan berulang dapat menimbulkan Carpal Tunnel Syndrome (CTS). CTS merupakan suatu gangguan akibat penyempitan terowongan karpal sehingga menekan saraf medianus. CTS dapat menimbulkan rasa nyeri, kelemahan otot dan kecacatan pada pekerja. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian CTS pada pekerja di sektor manufaktur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode studi kepustakaan dengan data dari pencarian artikel ilmiah yang didapat secara daring melalui jurnal daring terpercaya seperti Scopus, PubMed, dan Google Scholar terbitan 10 tahun terakhir (2011 – 2021). Data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan tahapan editing, organizing, analyzing, dan diseminasi. Hasil pencarian diperoleh sebanyak 20 artikel yang terdiri dari 14 artikel nasional dan 6 artikel internasional. Dari telaah artikel-artikel tersebut didapatkan faktor risiko CTS dibagi menjadi dua yaitu faktor intrinsik (usia, jenis kelamin, perubahan hormonal, penyakit atau kondisi tertentu, indeks massa tubuh, dan kebiasaan merokok) dan faktor pekerjaan (gerakan repetitif, postur kerja, paparan getaran, dan masa kerja). Faktor intrinsik yang paling berpengaruh terhadap kejadian CTS adalah penyakit atau kondisi tertentu. Sedangkan faktor pekerjaan yang yang paling berpengaruh terhadap kejadian CTS adalah masa kerja.

Author Biographies

Siwi Kurnia Saraswati, Diponegoro University

Student of Occupational Safety and Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Siswi Jayanti, Diponegoro University

Lecturer of Department of Occupational Safety and Health, Faculty of Public Health

Ida Wahyuni, Diponegoro University

Lecturer of Department of Occupational Safety and Health, Faculty of Public Health

References

Alam, S. and Moazzam, A. (2015). ‘Comparing Carpal Tunnel Syndrome in Vibrating and Non-Vibrating manufacturing UnitPaper’, International Journal of Engineering Research and Technology, 8(1).

Amalia, D. R., Astuti, I. S. W. and Nurdian, Y. (2019). ‘Risk Factors Affecting Carpal Tunnel Syndrome in Women Laborer of Tobacco Warehouse Ajung District, Jember’, Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 5(2), p. 41. doi: 10.19184/ams.v5i2.6489.

Bahrudin, M. (2011). ‘Carpal Tunnel Syndrome (CTS)’, Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga, 7(14), pp. 78–87. Available at: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/1090/1172 (Accessed: 14 April 2020).

Bahrudin, M., Putra, R. L. and Alief, H. F. (2016). ‘Hubungan Masa Kerja Dengan Kejadian Cts Pada Pekerja Pemetik Daun Teh’, Saintika Medika, 12(1), p. 24. doi: 10.22219/sm.v12i1.5256.

Ibrahim, I. et al. (2012). ‘Carpal Tunnel Syndrome: A Review of the Recent Literature’, The Open Orthopaedics Journal, 6(1), pp. 8–69.

Kapellusch, J. M. et al. (2014). ‘Exposure-response relationships for the ACGIH threshold limit value for handactivity level: Results from a pooled data study of carpal tunnel syndrome’, Scandinavian Journal of Work, Environment and Health. Nordic Association of Occupational Safety and Health, 40(6), pp. 610–620. doi: 10.5271/sjweh.3456.

Kementerian Kesehatan. (2016). ‘Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja’, Menteri Kesehatan, pp. 1–35.

Kementerian Ketenagakerjaan. (2018). ‘Permenaker 5/2018 K3 Lingkungan Kerja’, Permenakertrans, 5, pp. 1–258.

Khomairoh, N. and Widajati, N. (2020). ‘The Relationship of Age, Working Periode, and Work Attitude with Complaints of Carpal Tunnel Syndrome on Workers in the Sumenep Batik Industry Indonesia’, Indian Journal of Forensic Medicine and Toxicology, 14(2), pp. 1377–1382. doi: 10.37506/ijfmt.v14i2.3104.

Lestari, E. P. and WSU, I. (2017). ‘Analisis Kinerja Industri Manufaktur Di Indonesia’, Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, 17(1), p. 183. doi: 10.17970/jrem.17.170115.id.

Musolin, K. et al. (2014). ‘Prevalence of carpal tunnel syndrome among employees at a poultry processing plant’, Applied Ergonomics. Elsevier Ltd, 45(6), pp. 1377–1383. doi: 10.1016/j.apergo.2014.03.005.

Pangestuti, A. A. and Widajati, N. (2014). ‘Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome pada Pekerja Gerinda di PT DOK dan Perkapalan Surabaya’, The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 3(1), pp. 14–24.

Retno Edi, D. W., Pinzon, R. T. and Pramudita, E. A. (2015). ‘Hubungan Diabetes Melitus Terhadap Kejadian Sindroma Terowongan Karpal Di Rs Bethesda Yogyakarta’, Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, 1(1), p. 62. doi: 10.21460/bikdw.v1i1.7.

Ricco, M. and Signorelli, C. (2017). ‘Personal and occupational risk factors for carpal tunnel syndrome in meat processing industry workers in northern italy’, Medycyna Pracy. Nofer Institute of Occupational Medicine, 68(2), pp. 199–209. doi: 10.13075/mp.5893.00605.

Sakthiswary, R. and Singh, R. (2017). ‘Has the median nerve involvement in rheumatoid arthritis been overemphasized?’, Revista Brasileira de Reumatologia. Elsevier Editora Ltda., 57(2), pp. 122–128. doi: 10.1016/j.rbre.2016.09.001.

Salawati, L. (2014). ‘Carpal Tunnel Syndrome’, Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 14(1), pp. 29–37.Setyawan, H. (2017). ‘Risk factors of carpal tunnel syndrome among food-packing workers in Karanganyar’, Kesmas. Universitas Indonesia, Faculty of public health, 11(3), pp. 123–126. doi: 10.21109/kesmas.v11i3.1185.

Wardana, E. R., Jayanti, S. and Ekawati. (2018). ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (Cts) Pada Pekerja Unit Assembling Pt X Kota Semarang Tahun 2018’, Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(5), pp. 502–509.

Yunus, M., Neno Fitriani Hasbie and Tami, G. R. (2016). ‘Hubungan Masa Kerja Dan Sikap Kerja Dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrom Pada Pekerja Pembuat Kerupuk Di Industri Pembuat Kerupuk Ahak Kecamatan Sungailiat Provinsi Bangka Belitung Tahun 2016’, Jurnal Malahayati, 37(1), pp. 1–10.

Published

03-02-2022

How to Cite

Saraswati, S. K., Jayanti, S., & Wahyuni, I. (2022). Literature Review: Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pekerja di Sektor Manufaktur. Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel, 15(1), 31–46. https://doi.org/10.36051/jiki.v15i1.155