Respon Time Perawat Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Kategori Australian Triage Scale (ATS) 2 dan 3 di Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Authors

  • Nurintan Hayati Husnul Khotimah UBK
  • Ade Heli Yudiantono
  • Sumbara Sumbara

DOI:

https://doi.org/10.36051/jiki.v14i2.134

Keywords:

Anxiety, Response time, Triage

Abstract

Kondisi kegawatdaruratan di IGD sering menimbulkan respon kecemasan pada pasien, tanda gejala somatis dan psikologis kecemasan pada pasien adalah terjadinya peningkatan skala nyeri, nadi cepat dan tekanan darah meningkat. Hal ini dapat memperburuk kondisi kesehatan pasien oleh karena itu ketepatan respon time sesuai batasan waktu triase dalam pelayanan gawat darurat memegang peranan yang sangat penting dalam mengatasi masalah pasien terutama pada kategori ATS 2 dan 3 yang mempunyai karakteristik perburukan yang cepat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan respon time perawat dengan tingkat kecemasan pasien kategori ATS 2 dan 3 di IGD. Design penelitian descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional, sample terdiri dari 41 responden kategori ATS 2 dan 3 di IGD RSU Pindad yang didapatkan melalui tehnik accidental sampling. Pengukuran respon time menggunakan stopwatch dan lembar observasi sedangkan pengukuran tingkat kecemasan menggunakan instrument HARS. Hasil penelitian dengan analisa univariat distribusi frekuensi didapatkan 21 perawat (51%) melakukan respon time yang tepat pada pasien kategori ATS 2 dan 3 dan 16 pasien (39,02%) mengalami tingkat kecemasan sedang, sedangkan analisa bivariate berdasarkan uji statistic chi square, dengan α=0,05, didapatkan P-value 0,032 dimana P-value<α yang berarti ketepatan respon time perawat berdampak pada tingkat kecemasan pasien ATS 2 dan 3. Ketepatan Respon time perawat merupakan salah satu sumber koping selain edukasi dan pemberian informasi rencana tindakan yang dapat memicu peningkatan GABA pada sel saraf dan akan mempengaruhi gyrus parietalis sehingga akan menurunkan respon kecemasan. Saran untuk perawat dan manajemen RS untuk melakukan pelatihan kegawat daruratan dan triage sangat diperlukan sehingga pemberian respon time perawat dapat tepat sesuai dengan SPM IGD dan prioritas dalam penatalaksanaan kegawatdaruratan pada pasien kategori ATS 2 dan 3 sesuai dengan hasil penilaian triage

References

ACEM. 2014. Emergency Department Design Guidelines, G15. Third Section, Australian College For Emergency Medicine https://acem.org.au/getmedia/faf63c3b-c896-4a7e-aa1f-226b49d62f94/G15_v03_ED_Design_Guidelines_Dec-14.aspx

Arikunto. S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta

Badero. M, Dayrit. W, & Maratning. A. 2015. Kesehatan Mental Psikiatri. Jakarta : EGC.

Basoeki, A.P. Koeshartono, Rahardjo. E., &Wirjoatmodjo, (2008), Penanggulangan Penderita Gawat Darurat Anestisiologi &reaminasi. Surabaya : FK.Unair

De Araujo, L., Susilo, E., & Widodo, G. (2014). Hubungan Komunikasi Teraupetik Perawat Dengan Kecemasan Pasien Di Ruang Triase Instalasi Gawat Darurat Hospital Nasional Guido Valadares. Ungaran: Jurnal STIKES Ngudi Waluyo.

Furwanti, E. (2014). Gambaran tingkat kecemasan pasien di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Panembahan Senopati Bantul. Naskah Publ. Univ. Muhammadiyah Yogyakarta. http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t34152.pdf

Hawari, Dadang. (2011). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Jaquelyn V, José RB, José MO, (2010), Anxiety in preoperative anesthetic procedures. anxiety in preoperative anesthetic procedures. Cir Cir. 2010;78: 147

Musliha, S. (2010). Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta: Nuha Medika.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta

Nursalam (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Kegawatdaruratan Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Menteri Kesehatan Republik Indonesia, http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1799-2018.pdf

Schull, M. J., Morrison, L. J., Vermeulen, M., & Redelmeier, D. A. (2003). Emergency department overcrowding and ambulance transport delays for patients with chest pain. Cmaj, 168(3), 277-283. https://www.cmaj.ca/content/168/3/277.short

Sutawijaya, R. B. (2009). Gawat Darurat. Yogakarta: Aulia Publising.

Tumbuan, A. N., Kumaat, L., & Malara, R. (2015). Hubungan Response Time Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Kategori Triase Kuning Di IGD RSU GMIM Kalooran Amurang. JURNAL KEPERAWATAN, 3(2). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/8085

Downloads

Published

22-01-2021

How to Cite

Husnul Khotimah, N. H., Yudiantono, A. H., & Sumbara, S. (2021). Respon Time Perawat Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Kategori Australian Triage Scale (ATS) 2 dan 3 di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel, 14(2), 63–70. https://doi.org/10.36051/jiki.v14i2.134